Senin, 22 September 2014

Puisi terindah untukmu.

Puisi Berjudul : Semut Merah.

Karya : Hamba Allah. Lebih tepatnya karya Hari Mulyana.


Oh... Semut merah... Engkau adalah salah satu hewan yang paling dibenci oleh manusia, termasuk aku.

Oh... Semut merah... Mungkin hanya engkaulah satu-satunya hewan yang pernah bertanya kepada Chrisye. Akupun sempat heran, mengapa Chrisye bisa mengerti bahasamu, sedangkan aku tidak? Dari situ aku yakinkan, bahwa Chrisye adalah seekor semut juga.

Oh... Semut merah... Masih ingatkah engkau kata-kata yg keluar dari mulutmu saat bertanya kepada Chrisye? "Sedang apa dirimu?" lalu Chrisye pun menjawab. "Menanti pacar". Dari situ aku baru sadar bahwa ketika orang yg sedang merasakan jatuh cinta, maka ia akan menjadi gila layaknya Chrisye.

Oh... Semut merah... Namun sayangnya aku tak bersahabat denganmu seperti engkau bersahabat dengan Chrisye, aku malah membencimu bak seperti aku membenci Syahrini yg suka bobo di Italia.

Oh... Semut merah... Apakah engkau tau kenapa aku bisa membencimu? Ya! Karna kau telah memakan jatah makan siang ku. Beramai-ramai pula. Dari situlah aku sangat membencimu wahai Semut merah.

Oh... Semut merah... Tahukah engkau, saking bencinya aku kepadamu, aku sampai sanggup memakanmu, mencabik-cabik tubuhmu yg kecil oleh mulutku, dan kebetulan siang itu aku sangat lapar sekali, sebagaimana orang sedang lapar, ditambah kemurkaan hati, maka tak heran makan ku saat itu seperti Pak Bondan yg selalu bilang "Maknyus".

Oh... Semut merah... Mungkin karena kamulah, aku menjadi bego. Karena menurut mitos, orang yg memakanmu 1 ekor saja bisa bego selama 40 hari 40 malam. Sedangkan waktu itu kau datang bersama temanmu bagaikan rombongan haji sekitar 70 ekor. Jadi hasilnya aku akan bego selama 2800 hari 2800 malam. (Sumpah! Ini ngitungnya pakek kalkulator). Aku sangat membencimu semut merah, aku sangat benci kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar